Pendidikan adalah landasan penting dalam membentuk generasi yang kompeten dan siap menghadapi perubahan global. Guru adalah ujung tombak dalam mengantarkan siswa menuju kesuksesan, dan untuk itu, peningkatan kapabilitas guru menjadi esensial. Dalam upaya menaikkan kualitas pembelajaran, SMK Pangudi Luhur Muntilan menggelar workshop bertajuk “Peningkatan Kapabilitas GTK” pada tanggal 18 – 22 Agustus 2023. Workshop ini mengusung materi utama tentang pembelajaran diferensiasi, kecerdasan buatan, dan skema coaching sebagai alat untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran di kelas. Narasumber utama dalam workshop ini adalah Bpk. FX. Eko Prihantoro, S.Pd.
Pembelajaran Diferensiasi: Menyentuh Setiap Siswa dengan Cara yang Unik
Pembelajaran diferensiasi adalah konsep di mana guru mengakomodasi perbedaan individual siswa melalui strategi dan pendekatan yang berbeda. Dalam workshop ini, guru-guru SMK Pangudi Luhur Muntilan diberikan wawasan mendalam tentang bagaimana merancang pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan, minat, dan gaya belajar masing-masing siswa. Materi ini dipresentasikan oleh narasumber untuk memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan peluang yang setara dalam mencapai potensi terbaik mereka.
Kecerdasan Buatan (AI) dalam Pembelajaran: Merintis Masa Depan Pendidikan
Dalam era digital, teknologi kecerdasan buatan (AI) telah mengubah lanskap pendidikan. Dalam workshop ini, guru-guru diajak untuk memahami bagaimana penerapan AI dapat mengoptimalkan pembelajaran. Narasumber berbagi wawasan tentang penggunaan AI dalam analisis data siswa, personalisasi pembelajaran, serta memberikan umpan balik yang tepat waktu. Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan, guru-guru dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih adaptif dan efisien.
Skema Coaching: Membimbing Menuju Pemecahan Masalah
Skema coaching adalah pendekatan yang dapat digunakan antar guru dalam memecahkan sebuah masalah yang terjadi di dalam kelas. Dalam workshop ini, guru-guru diajarkan bagaimana mengaplikasikan skema coaching. Coaching berarti kegiatan ngobrol pada umumnya, dengan topik masalah yang sedang dialami oleh guru dan guru lain bertugas untuk menggali potensi, peluang dan solusi dengan menjadi partner yang tidak menggurui, tidak menghakimi dan juga tidak menyarankan solusi namun menuntun obrolan yang membangun dan memunculkan inisiatif / solusi dari guru yang memiliki masalah di kelas tersebut. Narasumber berbagi kiat dan praktik terbaik dalam mengadopsi pendekatan ini, memungkinkan guru-guru untuk menjadi pendukung efektif dalam perjalanan belajar siswa.